Hadir pula Stepanus Kenny selaku Head of Communication & Engagment Waste4change serta mitra dari ketiga perusahaan start up serta influencer dan para pengunjung kafe.
Restorasi merupakan kampanye pengumpulan sampah anorganik dan donasi beras yang diselenggarakan oleh tiga perusahaan, yaitu Kedai Sayur Indonesia (melalui KedaiMart), Waste4Change dan Rapel.
Kampanye yang diluncurkan dalam rangka Hari Bumi 2022, yaitu mengirimkan setidaknya satu kilogram sampah anorganik pada Waste4Change atau Rapel.
Untuk satu kilogram sampah yang disetorkan dan didaur ulang, KedaiMart akan menyumbangkan sebesar satu kilogram beras pada komunitas yang membutuhkan.
Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah secara bertanggung jawab, mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah secara bertanggung jawab.
“Kampanye ini juga menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pencapaian zero waste ecosystem di Indonesia,” kata Christopher Nugroho selaku Business Development Rapel.id.
Kampanye ini baru berjalan sekitar dua bulan, berhasil mengumpulkan 2,4 ton sampah yang sudah ditukar menjadi 2,4 ton beras dan didonasikan ke empat komunitas, yaitu Gereja St. Helena, Bank Sampah Petra, Yayasan The Kingdom BGBJ, dan Yayasan Nuansa Kasih.
Pada bulan pertama, KSI dan Waste4Change mendonasikan 490 Kg beras kepada Yayasan The Kingdom BGBJ yang merupakan komunitas yang dikenal dengan Biji -Biji Bantar Gebang.
BGBJ berkembang dengan program pendidikan dan kegiatan yang beraneka ragam serta memberikan ruang untuk mengasah keterampilan.
Dengan Rapel, KSI mendonasikan 510 Kg beras kepada umat di Gereja St. Helena. Pada bulan Kedua, KSI berkolaborasi dengan Rapel.id untuk membangun beberapa Gudang Sampah Mini di daerah Tangerang yang ditempatkan di sekolah dan kompleks perumahan.
Pembangunan ini bertujuan untuk bisa mengedukasi dan terus mendukung partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah secara bertanggung jawab. Sebagai Check Point kampanye dalam Restorasi ini, ketiga partners mengadakan sebuah acara dalam bentuk Pop-Up Mini Art Gallery ini di Cuko Coffee & Eatery yang berisi instalasi-instalasi seni yang terbuat dari sampah anorganik yang sudah dikumpulkan. Masyarakat sekarang mulai menyadari tentang pengolahan sampah yang ternyata sampah masih bisa digunakan untuk beberapa hal yang bermanfaat untuk dunia. “Dengan adanya acara ini bisa makin meningkatkan kesadaran manusia tentang pengelolaan sampah serta bisa membantu mendonasikan sampah sehingga sampah bisa memiliki nilai yang berharga,” kata Christopher Nugroho. Direktur Kedai Sayur Indonesia Jan Sunaryanto menambahkan semua pengunjung dapat bisa menikmati acara, berinteraksi dengan seniman dan membagikan pesan inti. Untuk yang berminat ikut dalam program donasi beras melalui pengiriman sampah untuk didaur ulang, bisa dilakukan dengan beberapa cara. Yang pertama, sampah dapat disetorkan secara fisik di tempat yang sudah ditentukan. Kedua, sampah bisa dikirimkan via kurir melalui sistem “Send Your Waste” yang dapat ditemukan di situs Waste4Change (w4c.id/SYW).
“Kedai Sayur Indonesia selalu mementingkan membuat dampak positif terhadap lingkungan sekitarnya,” kata Jan. Contohnya, kata dia, mengumumkan akan memanfaatkan raihan dana yang baru didapatkan dari putaran seri A untuk memperkuat infrastruktur farm-to-table dan mempercepat kolaborasi dengan bagian hulu pemasok pertanian. Kedai Sayur Indonesia, Waste4Change, dan Rapel berharap kolaborasi ini akan membantu para petani dan peternakan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanannya.(fri/jpnn)